Jakarta - Ancaman jatuhnya sanksi FIFA untuk Indonesia menguat setelah otoritas sepakbola dunia itu dijadwalkan membahas Indonesia dalam sidang Komite Eksekutif. Namun PSSI optimistis akan lolos dari hukuman.
Optimisme PSSI muncul setelah organisasi pimpinan Johar Arifin Husin tersebut mendapat bocoran bahwa rapat Komite Eksekutif FIFA mulai besok tak jadi membahas konflik di internal yang terjadi di Indonesia.
"Menurut info yang kita dapat, Insy Allah masalah kompetisi kita tidak dibahas. FIFA setuju usulan AFC. Kita terhindar dari FIFA, berkat perjuangan kita semua,'' ujar Djohar di Jakarta, Rabu (28/3/2012).
"Terima kasih AFC yang tidak ingin Indonesia dihukum. Orang asing saja begitu (tidak mau Indonesia dihukum), aneh kalo ada sekelompok orang ingin dihukum perlu dipertanyakan nasionalismenya," lanjutnya.
Berubahnya agenda rapat Exco FIFA tersebut memang tak lepas dari upaya yang dilakukan AFC. Dalam rapat Exco AFC beberapa hari lalu, dicapai mufakat untuk mengajukan penundaan deadline FIFA terkait penuntasan konflik sepakbola di Indonesia.
"Diharapkan besok memperkuat keputusan AFC. Kita berpeluang memiliki waktu untuk menyelesaikan dualisme. Kita semua harus bersatu. Kita harap semua berada di bawah kontrol PSSI agar bisa utuh," ujar pria bergelar profesor itu.
PSSI selanjutnya membuka pintu rekonsiliasi dengan anggota PSSI yang ikut kompetisi di luar PSSI. Klub-klub yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) sudah diundang untuk melakukan pembicaraan, Kamis (29/3/2012) besok.
"Saya sudah buka syarat-syarat yang mudah. Tidak ada yang menang tidak ada yang kalah. Solusi saling menyenangkan, bagi klub-klub yang belum dapat informasi yang benar, datanglah. Kalau tidak kita akan cari saluran komunikasi lainnya," tandasnya.
Rapat Komite Eksekutif FIFA itu sendiri akan mulai berlangsung besok 29-30 Maret di Zurich.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar